Selasa, 02 Juni 2009

PRESTASI SISWA

TAHUN PELAJARAN : (2006/07), (2007/08), (2008/09)

TINGKAT LOMBA
1. Nasional Catur Juara ke 3 2008
2. Nasional Catur Juara ke 9 2007
3. Nasional Catur Juara ke 7 2006
4. Provinsi Catur Juara ke 1 2008
5. Provinsi Catur Juara ke 1 & 3 2007
6. Provinsi Catur Juara ke 1 2006
7. Provinsi M T Q Juara ke 3 2007
8. Kota Denpasar Catur Juara ke 1 2008
9. Kota Denpasar Catur Juara ke 1 2007
10. Kota Denpasar Catur Juara ke 1 2006
11. Kota Denpasar Silat Kls B ( putra) Juara ke 1 2007
12. Kota Denpasar Silat Kls G(putra) Juara ke 3 2007
13. Kota Denpasar Silat Kls G (putra) Juara ke 3 2007
14. Kota Denpasar Silat Kls G ( putri) Juara ke 2 2007
15. Kota Denpasar Silat Kls G( putri ) Juara ke 2 2007
16. Kota Denpasar Silat Kls C (putri) Juara ke 2 2007
17. Kota Denpasar Silat Kls G (putra) Juara ke 1 2007
18. Kota Denpasar Silat Kls E (putri) Juara ke 3 2007
19. Kota Denpasar Silat Kls E ( putra) Juara ke 3 2007
20. Kota Denpasar Silat Kls C ( putri) Juara ke 2 2006
21. Kota Denpasar Sepak Bola Juara ke 2 2007
22. Kota Denpasar Olimpiade Matematika Juara ke 2 2007
23. Kota Denpasar Pidato Bhs. Inggris Juara ke 1 2007
24. Kota Denpasar Pidato Bhs. Arab Juara ke 2 2007
25. Kota Denpasar Lari 60 m Juara ke 1 2007
26. Kota Denpasar M T Q Juara ke 1 2007
27. Kota Denpasar Kaligrafi Juara ke 2 2007
28. Kota Denpasar Silat Kls C (putra) Juara ke 2 2008
29. Kec. Densel Pencak Silat Juara ke 1 & 2 2006
30. Kec. Densel Pencak Silat Juara ke 1 & 2 2007
31. Kec. Densel Pencak Silat Juara ke 1 & 2 2008
32. Kec. Densel Tenis Lapangan Juara ke 2 2006
33. Kec. Densel Tenis Lapangan Juara ke 3 2007
34. Kec. Densel Siswa Teladan Juara ke 2 & 13 2007
35. Kec. Densel Siswa Teladan Juara ke 2 & 9 2008
36. Kec. Densel Olimpiade Matematika Juara ke 2 2009
37. Kota Denpasar Silat Kls D (putra) Juara ke 3 2009
38. Kota Denpasar Silat Kls A (putra) Juara ke 3 2009
39. Kota Denpasar Silat Kls B (putra) Juara ke 2 2009
40. Kota Denpasar Silat Kls C (putra) Juara ke 2 2009

Kerjasama

Dalam rangka meningkatkan Mutu Pendidikan, maka MIN Denpasar bekerjasama antara lain dengan:

  1. Adopt A School Associatin ( AAS ) Australia
  2. Cloverdale Primary School, Perth Australia
  3. Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) 6 Jakarta Selatan
  4. Madrasah Pembangunan UIN Syarifhidayatullah Jakarta
  5. SDIT Insan Mandiri Jakarta Selatan
  6. Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Jejeran, Yogyakarta
  7. Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN )Tempel Kaliurang,Yogyakarta
  8. Madrasah Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) 1 Malang
  9. Club Hypnosis Sehati Jakarta
  10. Psikolog Universitas Udayana
  11. Bimbingan Belajar Primagama
  12. Bimbingan Belajar Ganesha Prima

Sekilas Info Tentang hubungan MIN Denpasar dengan AAS

Adopt - A - School Association ( AAS ) merupakan organisasi sosial yang bergerak di bidang pendidikan dan berpusat di Perth Australia Barat. Organisasi ini didirikan atas dasar keprihatinan guru-guru di Australia Barat terhadap tragedi BOM Bali I tanggal 12 Oktober 2002 dimana banyak korbannya yang berasal dari Bali yang memiliki anak usia sekolah dan kesulitan dengan biaya pendidikan mereka.

Mrs. Susan Cromb adalah seorang guru setingkat SMA di Australia yang memprakarsai berdirinya AAS tersebut dan bendaharanya adalah Mrs. Sherryn Reid yang bekerja sebagai guru Pre- Elementary ( TK ) dan Primary ( SD ) Cloverdale yang juga berlokasi di Australia Barat.

Jauh hari sebelum terbentuknya AAS Mrs. Sherryn Reid sudah sering ke Bali sehingga sudah hapal betul karakter, budaya dan adat istiadat orang Bali namun tidak bisa berbahasa Bali maupun Indonesia. Beliau memiliki supir langganan yaitu Pak Ketut Iga Nur Hadi ( Bapaknya dari Palembang Ibunya dari Bali ) yang biasa antar jemput kemanapun Mrs. Sherryn tuju bahkan hingga ke jogjakarta.

AAS seringkali memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang ada di Bali baik berupa uang maupun barang kebutuhan pendidikan seperti komputer, buku perpustakaan, alat tulis, alat peraga dsb dan mayoritas sekolah yang dibantu berada di kawasan Bali utara yaitu di kabupaten Buleleng ( Singaraja ).

Pada suatu hari di tahun 2004, Mrs. Sherryn minta pendapat pada supirnya, sekolah mana lagi yang harus dibantu ? Sepontan pak Iga bilang ke sekolah anak saya aja. Dimana itu ? di MIN Denpasar ( kebetulan anak beliau memang bersekolah di MIN Denpasar ). Tak lama berselang, berkunjunglah mereka ke MIN Denpasar yang kebetulan saat itu kepala MIN nya Bapak Drs. Noer Yasin yang kurang maksimal dalam berkomunikasi bahasa Inggris dan dimintalah Bapak Drs. Arifmul Akmal yang saat itu menjabat sebagai Kepala MTS. Miftahul Ulum untuk menjadi penterjemahnya.

Sejak itulah hubungan tersebut terjalin baik dan disamping itu secara kebetulan pula bahwa Kepala MIN Denpasar ( Drs. Arifmul Akmal ) diberikan kepercayaan oleh AAS sebagai koordinator khusus wilayah Denpasar sejak tahun 2003 sehingga bantuanpun mengalir seperti yang diharapkan. Kami sangat terbuka dan karena itulah kami disuka dan sebelum kami meminta bantuan, biasanya mengajukan program terlebih dahulu, setelah dipertimbangkan biasanya mereka meresponnya dengan cepat.

Pada mulanya mereka memberikan beasiswa untuk 12 anak saja. Sejak TP 2007/2008 pendekatan dilakukan dengan berbagai macam upaya dan alhamdulillah mereka memberikan beasiswa untuk 42 orang dan masing-masing siswa yang diberi bantuan melalui AAS memiliki orangtua asuh yang latarbelakang pekerjaannya bermacam-macam. Ada yang berprofesi sebagai dokter, Pengusaha, guru, manager bank dll. Adapun kriteria penerima bea siswa antara lain adalah berprestasi namun miskin, salahsatu atau kedua orang tua anak tsb meninggal dan perlu dibantu, dll.

Selain beasiswa mereka juga memberikan bantuan komputer sebanyak 12 unit, Televisi, VCD, Alat-alat dan buku tulis serta berbagai macam literature yang ribuan jumlahnya, namun sayang MIN Denpasar belum punya ruang perpustakaan, hingga buku-buku tersebut menumpuk di gudang. Sangat disayangkan memang ?.

MIN Denpasar menjalin hubungan dengan Cloverdale Primary School dan Jalinan tersebut dikenal dengan istilah Sister School. Untuk mempererat tali silaturrahmi dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, maka anak-anak seringkali berkirim surat dari dan ke MIN Denpasar atau bahkan sering pula mereka langsung datang menemui sahabat penanya di MIN Denpasar saat mereka berlibur ke Bali.

Selain itu, karena kami dekat ke pantai Kuta atau Double Six, maka seringkali kami mengadakan praktek percakapan bahasa Inggris secara langsung dengan turis manca Negara. Dari sini pula terkadang kami mendapat relasi baru dari berbagai Negara dan untuk memperlancar proses pembelajaran di pantai tersebut , maka kami menggandeng Pengelola Pantai, Pecalang ( keamanan banjar adat ), Desa adat dan Dinas Pariwisata Daerah dan Alhamdulillah respon mereka sangat positif dan senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk kami.

SELAYANG PANDANG PENDIRIAN MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

Kampung Islam Kepaon merupakan bagian dari desa Pemogan yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Penduduk pendatang dan pribumi menyatu kuat karena diikat oleh tradisi kekerabatan yang sangat kental secara turun temurun baik antar masyarakat seagama atau dengan saudara kita yang beragama hindu. Hal itu sering disebut nyama Slam dan menyama braya adalah istilah ikatan silaturrahmi antara sesama.

Pertumbuhan jumlah penduduk yang terasa pesat sementara jumlah anak usia sekolah semakin banyak, di sisi lain lembaga formal yang menampung mereka belumlah ada. Maka para tokoh Kampung saat itu bersepakat mendirikan Madrasah Diniyah dan diberi nama “ Madrasah Diniyah Al- Athfal “.

H. Ishak adalah sesepuh dan tokoh yang berpengaruh di Kampung tersebut mempelopori dan mengetuai lahirnya lembaga dimaksud. Didukung oleh para tokoh yang lain, seperti : Ali Ghazali ( sekertaris ), Zuhdi ( Bendahara ) termasuk pula didalamnya , Muhammad Musa, H. Harus, Muhammad Ja,far, H. Muzanni, H. Abdul Hadi, H. Asmuni, Usman Ghazali, maka sejak tahun 1970 mereka memulai pembangunan Madrasah yang mereka harapkan mampu memberikan bekal pendidikan maksimal bagi putra – putri masyarakat sekitar khususnya yang beragama Islam.

Setelah selesai pembangunan gedung yang sederhana dan dibangun di atas tanah wakaf dan lokasinya persis depan mesjid tersebut, dimulailah proses Belajar Mengajar. Namun karena keterbatasan jumlah personal yang mumpuni di bidang pendidikan, maka pengurus pembangunan sekaligus merangkap dan berfungsi sebagai guru madrasah yang baru berdiri tersebut.

Dalam masa sepuluh tahun pertama , mulai tahun 1970 s/d 1980 yang bertanggungjawab sebagai tenaga kependidikannya antara lain adalah :
Periode pertama : H. Ishak ( Kepala Madrasah ) dan dibantu oleh dua orang guru yakni Mahrus dan Mansyur. Sedangkan pada periode lima tahun kedua susunan tersebut berubah yakni : Ustadz Sya’rani ( Kepala Madrasah ) dan sebagai gurunya adalah H. Ishak, H. Abdul Karim dan H. Abdul Ghafur.

Seiring dengan perjalanan waktu , sejalan pula perkembangan Madrasah yang makin membaik, maka pada kurun waktu 10 tahun kedua yakni dari tahun 1981 s/d 1990 manajemen pendidikan dirubah dan dipisahkan antara bidang kependidikan dengan kepengurusan yayasan. Yang membidangi Pendidikan Madrasah Diniyah “ Al Athfal “ antara lain yaitu :
a.-Ketua----- : Saiduddin
b.-Sekertaris : M. Musa Zuhdi
c.-Bendahara- : Suhaimin HY
-------------H. Abdur Rahim

Dan orang-orang yang pernah memimpin jalannya pendidikan pada periode sepuluh tahun kedua antara lain adalah : Muhammad Ali. MZ, Sunariyan dan H. Ishak dan dibantu oleh dewan guru antara lain yaitu : Ustadz Sya’rani, Ramiadi, Abdul Rauf, Ustadz Ma’sum, Edi Mujaidi Amin, Gina Maqniati dan Saihan.

Setelah mengamati 20 tahun perjalanan pendidikan madrasah diniyah Al Athfal dengan segala kelebihan dan kekurangannya , maka sesepuh Kampung Islam Kepaon yang dimotori oleh Kepala Dusun ( Abdul Kadir ) dan Ketua Rukun Warga ( H. Abdur Rahim ) bersama tokoh masyarakat mengadakan rapat banjar dalam hal peremajaan kepengurusan Madrasah Diniyah dan terpilihlah saat itu :

a. Ketua : Saiduddin
b. Sekertris : Ali, MZ.
c. Bendahara : Ustadz Sya’ran

Pengelolaan Madrasah tersebut semakin baik dan diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan Kepala Kanwil Departemen Agama Propinsis Bali nomor : Ww/ B/ II-a/ PP.00.8/15/1991 tanggal 6 Juli 1991 dan bertepatan dengan 23 Zul Hijjah 1441 H. tentang status Terdaftar di Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Bali. Saat itu yang menjadi Kepala Madrasahnya adalah Muhammad Ali, MZ yang kemudian digantikan oleh Muhammad Tahir yang dibantu oleh tenaga pengajarnya antara lain adalah : Asnawi, Abdul Aziz, Fathullah, Abdul Ghani, Masniah, dan Muawanah Mansyur.

Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan kebutiuhan pendidikan formal yang kian meningkat, maka pada tanggal 15 Juli 1991 yang bertepatan dengan tanggal 3 Muharram 1412 H, ditambahlah lembaga pendidikan berikutnya yaitu “ Raudlatul Athfal “ atau Taman Kanak-kanak yang diberi nama “ TK Al Muhajirin “ dan saat itu yang dipercaya menjadi kepala sekolahnya adalah Ibu Muawanah dan dibantu seorang staf pengajarnya yaitu Ibu Huliyah.

Setelah melihat animo masyarakat semakin tinggi terhadap eksistensi lembaga pendidikan yang dikelola wakil mereka yang duduk di kepengurusan dan demi formalisasi pendidikan kedepan, maka pada tanggal 5 Mei 1992 pengurus “ Madrasah Diniyah Al Athfal “ merubah nama menjadi “ Pengurus Pendidikan Al Muhajirin “ Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan pendidikan yang lebih baik lagi. Dan saat itu yang menjabat sebagai pengurusnya adalah:
a. Ketua : Saiduddin
b. Sekertaris : Muhammad Ali, MZ.
c. Bendahara : Ustad Sya’rani

Dan dibantu oleh : H. Ishak, Fathullah, Sunaryan, Drs. Ishak, Drs. Hasmi Taufik, Gjazali Habibullah, BA.

Setelah perjalanan TK berlangsung, maka terpikirkan saat itu bagaimana menampung lulusannya di sekolah formal. Oleh karena itu maka pada tanggal 18 Juli 1992 dan bertepatan dengan tanggal 17 Muharram 1413 H, pengurus yayasan masjid Al Muhajirin yang membidangi pendidikan dan didukung para tokoh masyarakat bersepakat untuk mendirikan Madrasah Ibtidaiyah dan diberi nama “ Madrasah Ibtidaiyah Al Muhajirin “. Adapaun Kepala Madrasahnya saat itu dipercayakan pada Ibu Yunisia dan dibantu tenaga pengajarnya antara lain yaitu : Puryanto, Junaidi dan Supriati.

Setelah empat tahun berjalan dan memiliki kelas hingga jenjang kelas empat, Madrasah Ibtidaiyah Al Muhajirin ini dianggap perlu untuk ditingkatkan keberadaanya. Oleh karena itu, Bapak Saiduddin sebagai ketua dengan pengurus lainnya dan Kepala Dusun yakni Bapak Abdul Kadir beserta stafnya juga Ketua Ta’mir Masjid Al Muhajirin ( Bapak Usman Ghazali ) dengan jajarannya mengadakan rapat tentang upaya penegrian Madrasah yang sudah berjalan baik tersebut.

Pucuk dicinta ulampun tiba dan gayung pemerintahpun bersambut dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor ; 515 A tahun 1995 tanggal 25 November 1995 tentang pembukaan dan penegrian beberapa Madrasah dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Negeri Badung. Setelah ada pemekaran Daerah Tingkat II Kabupaten Badung menjadi Kotamadya Dati II Denpasar, maka nama MIN Badung menjadi MIN Kampung Islam Kepaon Kodya Denpasar. Adapun yang mengawali menjadi Kepala MIN tersebut adalah Drs. Hud Muhammad lalu digantikan Drs. Noer Yasin dan terhitung sejak Mei 2006 hingga saat ini dikepalai oleh Drs. Arifmul Akmal, M. Hum.